Sabtu, 30 Maret 2013

MENINGKATKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS


 MENINGKATKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAYANAN                           KESEHATAN PUSKESMAS

Puskesmas Minasatene merupakan salah satu bentuk swadaya masyarakat yang dibangun pada tahun 1974, Puskesmas Minasatene terletak diwilayah Kecamatan Minasatene dan Kec.Pangkajene , Kabupaten Pangkep. Luas wilayah Kerja Puskesmas Minasatene 49,2 Km².dengan 6 Kelurahan /Desa yaitu: Kelurahan Minasatene,Kelurahan Biraeng, Kelurahan Bt.Kio,Kelurahan Bt.Langkasa, Desa Kabba, Desa Panaikang,  yang bervariasi secara geografi  yang terdiri dari dataran rendah   pegunungan,perkotaan, dan pedesaan.
Puskesmas Minasatene mempunyai  3 Pustu , 4 Poskesdes yang tersebar dibeberapa  wilayah kerja Puskesmas Minasatene , dan 23 posyandu dan Pos UKK yang tersebar dibebarapa Kel/Des Kecamatan Minasatene, diantaranya posyandu Usila dan Balita yang terdiri dari 4 Posyandu Mandiri, 11 Posyandu  Purnama , 8 Posyandu Madya , Pos UKK di Kel Minasatene dan di Kel. Biraeng , 6 Desa Siaga Aktif ,  serta  Wilayah KSI (Kecamatan sayang Ibu). Dan jumlah staf Puskesmas   42 orang . Pustu : 4 orang, Poskesdes : 4 orang

 LEBIH DEKAT LEBIH MAKSIMAL DENGAN  PELAYANAN KESEHATAN

Dalam rangka mewujudkan visi Pembangunan Nasional  dengan masyarakat yang sehat ,mandiri dan berkeadilan . masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan prilaku yang sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagai salah satu pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS)                   di  Kabupaten Pangkep  diharapakn bisa memberikan yang terbaik dan maksimal dalam meningkatkan Pelayanan kesehatan masyarakat ,salah satu  wujud pelayanan kesehatan Puskesmas Minasatene, yakni : Melayani  pasien rawat jalan, yang tediri dari Poliklinik umum ,Gigi, KIA, Ruang Laktasi , GSI Center ,Gizi, Usila, dan Klinik Sanitasi, dengan fasilitas Medical Record berbasis komputerisasi lengkap dengan Riwayat penyakit pasien berobat ke Puskesmas. Selain itu  melayani pasien rawat inap dan UGD 24 jam dan rujukan, dengan fasilitas 2 mobil ambulance yang selalu stand by  sebagai fasilitas rujukan pasien gawat darurat ke RSUD .
Fasilitas Rawat Inap mempunyai 5 ruangan dengan 10 tempat tidur .Empat tempat tidur untuk pasien umum. Empat tempat tidur untuk Nifas dan 2 tempat tidur untuk persalinan.
Pada tahun 2012 jumlah kunjungan Puskesmas Minasatene 18.835, yang mengalami peningkatan, dengan melihat hasil jumlah rata-rata kunjungan Rawat Jalan perbulan kurang lebih mencapai 1500 kunjungan,dengan rata-rata kunjungan baru kurang lebih 120 kunjungan. Kasus yang paling banyak datang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Minasatene adalah Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yaitu 2.543 kasus , sedangkan jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas Minasatene pada tahun 2012 sebanyak 112 kunjungan. “kedepannya Puskesmas Minasatene  berusaha semoga bisa mewujudkan fasilitas Rawat inap yang lebih baik dari kelas III.  

”Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan yang diberikan, kami berupaya agar tetap memberikan pelayanan kesehatan tanpa harus membatasi kunjungan diluar wilayah kerja kami , baik itu : Jamkesda, Jamsostek, Askes,dan Jamkesmas”. Dan berharap masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik, dan memuaskan”.

PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN  PUSKESMAS UNTUK PENINGKATAN DATA DAN EFISIENSI KERJA 


Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat disuatu wilayah tertentu. Lingkup pelayanan yang begitu luas,tentunya menimbulkan potensi permasalahan yang kompleks sehingga keberadaan system informasi yang akurat dan handal mutlak diperlukan.
Saat yang lalu Puskesmas kami menyediakan sistem informasi diperlukan untuk mengumpulkan ,mencatat,mengelola,menyimpan dan memanfaatkan data untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan masyarakat. namun banyaknya variable di puskesmas turut menentukan kecepatan  arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dilingkungan puskesmas, sehingga pengumpulan data di puskesmas dikerjakan secara manual, dengan melakukan pencatatan pada register dan mengisi beberapa formulir.
Metode ini bertahun tahun  kami gunakan dan kami rasa tidak efisien dari sisi waktu dan tenaga karena seringkali terjadi pengulangan pekerjaan yang sama untuk beberapa formulir yang berbeda. Sehingga  4 tahun ini kami mencoba mengembangkan system informasi puskesmas sendiri dengan fasilitas komputer, untuk menginput data riwayat penyakit pasien yang datang kepuskesmas dengan system Foxbase Database Puskesmas di tahun 2007 , namun seiring pengembangan system   informasi kesehatan puskesmas, maka kami mencoba menyembangkan sendiri  system informasi dan manajemen Puskesmas dengan fasilitas data yang lebih berkualitas dan optimal , dan  menjadi sangat penting kedudukannya dalam pengambilan keputusan ditingkat Kabupeten /Kota, Propinsi dan Tingkat Nasional.
Tepatnya pada tahun 2009 kami bisa mewujudkan system informasi dan manajemen puskesmas (SIMKES PUSKESMAS) dengan memudahkan ketersedian data yang lebih tepat dan cepat, akurat untuk pengambilan data  ,keputusan /kebijakan bidang kesehatan dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
  Kedepannya Puskesmas kami akan mengaplikasikan sistem data yang kita namakan Healty One (integrate Management Health information sistem) dengan mengintegrasikan semua sistem informasi dan manajemen kesehatan  Puskesmas kedalam satu sistem data dengan satu pintu ke Dinas Kesehatan. Semoga program ini dapat mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, dan berharap semoga Puskesmas yg ada di Kabupaten Pangkep bisa mengaplikasikan sistem data ini,  demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kedepannya. Diantaranya :
1. Progam SIMKES PUSKESMAS
2. Program  PPWS KIA KARTINI  lengkap dengan GRAFIK TREND PWS   untuk Kesehatan Ibu dan Anak
3 .Program Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ),
4. LB3 KIA/Gizi,
5. LB3 P2M  ,
6. Kesling dan Promkes LB4, dan
7. Pengobatan, terutama LB1 Penyakit dan Laporan LPLPO .  
Dengan adanya sistem data dengan Laporan satu pintu                      (SIMKES PUSKESMAS  , dan SP2TP Plus), ini akan memudahkan ketersedian data yang lebih tepat dan cepat, akurat untuk pengambilan data,dan proses pengumpulan data dan laporan ke Dinas Kesehatan . Dengan sistem ini, semoga     kami dapat wujudkan dan menjadikan ini PROGRAM UNGGULAN Puskesmas kami guna mewujudkan Visi dan Misi “ Puskesmas Minasatene  Sukses  bermutu dan Professional ” .


”MENGEMBANGKAN PROGRAM  PPWS KIA KARTINI DAN KECAMATAN  SAYANG IBU DAN ANAK ”

PPWS KIA KARTINI merupakan suatu sistem data penelusuran dan pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak  yang diterapkan dalam membantu petugas puskesmas  dan Dinas kesehatan Kabupeten/kota dalam menjalankan kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas.dengan pendekatan  teknologi   informatika ,aplikasi ini mampu mengintegrasikan data dari  puskesmas kedalam satu basis data ke Dinas Kesehatan Kabupeten /Kota sehingga jika sistem ini berjalan maka akses dan kontrol terhadap data kegiatan operasional seluruh puskesmas dalam satu kabupeten/kota dapat dilakukan dengan lebih mudah ,efektif,dan efisien.
Sistem data PPWS KIA KARTINI sangat berperan dalam memaksimalkan dan memudahkan pelayanan kesehatan puskesmas terutama dalam mengidentifikasi WUS, PUS, Register Ibu hamil, pemeriksaan ANC dan data antenatal Care, data prsalinan ibu , data bayi baru lahir, data pemeriksaan Post Neonatal Care (PNC) ibu Nifas , data pemeriksaan Neonatus, data pemeriksaan bayi dan balita, data kematian bayi, kematian ibu, Laporan pelayanan KIA, grafik pelayanan (Grafik Trend PWS), Laporan Kohort, laporan dasar, data taksiran persalinan, laporan PWS, Kartu Ibu, menginput data posyandu.
Dalam rangka meningkatkan dan menjaga peran serta puskesmas Minasatene  sebagai wilayah Kecamatan sayang ibu dan anak  yang diraih  di tahun 2010, PPWS KIA kartini befungsi sebagai arus data informasi pelayanan puskesmas dalam memantau wilayah setempat kesehatan ibu dan anak  terutama di pustu dan polindes untuk bidan –bidan didesa/kelurahan  yang ada diwilayah kerja puskesmas , arus data ini memudahkan bagi bidan kordinator di puskesmas dalam melihat sejauh mana perkembangan kesehatan ibu dan anak yang ada di desa / kelurahan puskesmas minasatene.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari kebehasilan GSI saat itu, yakni adanya komitmen yang tinggi dari kepala daerah dan jajarannya dengan terbentuknya kelompok kerja tetap ditingkat kabupaten dan satuan tugas ditingkat kecamatan maupun  desa.
Tersedianya bantuan biaya bagi ibu yang memerlukan, termasuk terbetuknya  jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan tabungan ibu bersalin (Tabulin). Tersedianya bantuan darah bagi ibu hamil yang memerlukan, termasuk pembentukan  sistem ambulans desa.
Tersedianya sistem pendataan, pencatatan ,dan pelaporan termasuk pemetaan sasaran risiko tinggi dan kantong persalinan.selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai kegiatan penyuluhan antara lain melalui kampnye suami siaga dan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui berbagai fasilias kesehatan, antara lain Puskesmas  sakit sayang ibu  dan anak srta Bidan di Desa.
Melalui prinsip-prinsip diatas masing-masing Kel/Des mengembangkan kegiatan sesuai dengan kondisi dan karakter kel./desa. satu Kelurahan mencoba membuat khotbah jum’at dengan tema GSI, sehingga dalam waktu ang bersamaan seluruh kaum pria diseluruh kelurahan mengetahui adanya GSI untuk menurunkan angka kematian ibu. adanya pengembangan mekanisme pertolongan ibu besalin didesa, yakni apabila ada ibu  akan bersalin , maka lisan atau penghubung  akan menyampaikan ke dukun bayi  ke  bidan desa. dengan demikian , kemitraan bidan berjalan dengan baik.
Peta sasaran rumah ibu hamil dan bersalin dipasang dengan jelas ,lengkap. serta pembangunan unit transfusi darah  (UTD) dikabupaten  yang belum memiliki unit ini sangat diperlukan . Adapun investasi dibidang ini adalah  Kecamatan sebagai lini terdepan dalam pelaksanaan GSI dan  sebaiknya menjadi motor dalam pendekatan lintas sektor dan masyarakat .
Disamping itu, pembinaan dan pemantauan masih harus dilakukan,baik ditingkat Kabupaten/kota , maupun Kecamatan dan Desa sehingga gerakan ini menjadi milik bersama:  milik Kabupaten/kota, Kecamatan , Desa /Kelurahan dan milik masyarakat.

K







Tidak ada komentar:

Posting Komentar