MENINGKATKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS
Puskesmas
Minasatene merupakan salah satu bentuk swadaya masyarakat yang dibangun pada
tahun 1974, Puskesmas Minasatene terletak diwilayah Kecamatan Minasatene dan
Kec.Pangkajene , Kabupaten Pangkep. Luas
wilayah Kerja Puskesmas Minasatene 49,2 Km².dengan 6 Kelurahan /Desa yaitu:
Kelurahan Minasatene,Kelurahan Biraeng, Kelurahan Bt.Kio,Kelurahan Bt.Langkasa,
Desa Kabba, Desa Panaikang, yang bervariasi
secara geografi yang terdiri dari
dataran rendah pegunungan,perkotaan, dan pedesaan.
Puskesmas
Minasatene mempunyai 3 Pustu , 4 Poskesdes
yang tersebar dibeberapa wilayah kerja
Puskesmas Minasatene , dan 23 posyandu dan Pos UKK yang tersebar dibebarapa
Kel/Des Kecamatan Minasatene, diantaranya posyandu Usila dan Balita yang
terdiri dari 4 Posyandu Mandiri, 11 Posyandu
Purnama , 8 Posyandu Madya , Pos UKK di Kel Minasatene dan di Kel. Biraeng
, 6 Desa Siaga Aktif , serta Wilayah KSI (Kecamatan sayang Ibu). Dan jumlah
staf Puskesmas 42 orang . Pustu : 4 orang, Poskesdes : 4
orang
Dalam rangka mewujudkan visi Pembangunan Nasional dengan masyarakat yang sehat ,mandiri dan berkeadilan . masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan prilaku yang sehat,memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Sebagai
salah satu pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) di Kabupaten Pangkep diharapakn bisa memberikan yang terbaik dan
maksimal dalam meningkatkan Pelayanan kesehatan masyarakat ,salah satu wujud pelayanan kesehatan Puskesmas
Minasatene, yakni : Melayani pasien rawat jalan, yang tediri dari Poliklinik
umum ,Gigi, KIA, Ruang Laktasi , GSI Center ,Gizi, Usila, dan Klinik Sanitasi, dengan
fasilitas Medical Record berbasis komputerisasi lengkap dengan Riwayat penyakit
pasien berobat ke Puskesmas. Selain itu
melayani pasien rawat inap dan UGD 24 jam dan rujukan, dengan fasilitas 2 mobil
ambulance yang selalu
stand by sebagai fasilitas rujukan
pasien gawat darurat ke RSUD .
Fasilitas
Rawat Inap mempunyai 5 ruangan dengan 10 tempat tidur .Empat tempat tidur untuk
pasien umum. Empat tempat tidur untuk Nifas dan 2 tempat tidur untuk
persalinan.
Pada tahun 2012 jumlah kunjungan Puskesmas Minasatene 18.835,
yang mengalami peningkatan, dengan melihat hasil jumlah rata-rata kunjungan Rawat
Jalan perbulan kurang lebih mencapai 1500 kunjungan,dengan rata-rata kunjungan baru kurang
lebih 120 kunjungan. Kasus
yang paling banyak datang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan Puskesmas
Minasatene adalah Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yaitu 2.543 kasus , sedangkan
jumlah kunjungan rawat inap di Puskesmas Minasatene pada tahun 2012 sebanyak
112 kunjungan. “kedepannya Puskesmas Minasatene berusaha semoga
bisa mewujudkan fasilitas Rawat inap yang lebih baik dari kelas III.
”Untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan yang diberikan,
kami berupaya agar tetap memberikan pelayanan kesehatan tanpa harus membatasi
kunjungan diluar wilayah kerja kami , baik itu : Jamkesda, Jamsostek, Askes,dan
Jamkesmas”. Dan berharap masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik,
dan memuaskan”.
PENGUATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS UNTUK
PENINGKATAN DATA DAN EFISIENSI KERJA
Puskesmas
merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat disuatu wilayah tertentu. Lingkup pelayanan yang begitu
luas,tentunya menimbulkan potensi permasalahan yang kompleks sehingga
keberadaan system informasi yang akurat dan handal mutlak diperlukan.
Saat
yang lalu Puskesmas kami menyediakan sistem informasi diperlukan untuk
mengumpulkan ,mencatat,mengelola,menyimpan dan memanfaatkan data untuk
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan masyarakat. namun banyaknya variable di
puskesmas turut menentukan kecepatan
arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dilingkungan puskesmas,
sehingga pengumpulan data di puskesmas
dikerjakan secara manual, dengan melakukan pencatatan pada register dan mengisi
beberapa formulir.
Metode
ini bertahun tahun kami gunakan dan kami
rasa tidak efisien dari sisi waktu dan tenaga karena seringkali terjadi
pengulangan pekerjaan yang sama untuk beberapa formulir yang berbeda. Sehingga 4 tahun ini kami mencoba mengembangkan system
informasi puskesmas sendiri dengan fasilitas komputer, untuk menginput data
riwayat penyakit pasien yang datang kepuskesmas dengan system Foxbase Database
Puskesmas di tahun 2007 , namun seiring pengembangan system informasi kesehatan puskesmas, maka kami
mencoba menyembangkan sendiri system
informasi dan manajemen Puskesmas dengan fasilitas data yang lebih berkualitas
dan optimal , dan menjadi sangat penting
kedudukannya dalam pengambilan
keputusan ditingkat Kabupeten
/Kota, Propinsi dan Tingkat Nasional.
Tepatnya
pada tahun 2009 kami bisa mewujudkan system informasi dan manajemen puskesmas (SIMKES PUSKESMAS)
dengan memudahkan ketersedian data yang lebih tepat dan cepat, akurat untuk
pengambilan data ,keputusan /kebijakan
bidang kesehatan dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Kedepannya Puskesmas kami akan
mengaplikasikan sistem data yang kita namakan Healty One (integrate Management
Health information sistem) dengan mengintegrasikan semua sistem
informasi dan manajemen kesehatan
Puskesmas kedalam satu sistem data dengan satu pintu ke Dinas Kesehatan.
Semoga program ini dapat mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pangkep, dan berharap semoga Puskesmas yg ada di Kabupaten Pangkep bisa
mengaplikasikan sistem data ini, demi
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kedepannya. Diantaranya :
1. Progam SIMKES PUSKESMAS
2. Program PPWS KIA KARTINI lengkap dengan GRAFIK TREND PWS untuk Kesehatan Ibu dan Anak
3 .Program Manajemen Terpadu Balita Sakit (
MTBS ),
4. LB3 KIA/Gizi,
5. LB3 P2M
,
6. Kesling dan Promkes LB4, dan
7. Pengobatan, terutama LB1 Penyakit dan Laporan LPLPO .
Dengan
adanya sistem data dengan Laporan satu pintu (SIMKES
PUSKESMAS , dan SP2TP Plus), ini akan memudahkan ketersedian data yang lebih
tepat dan cepat, akurat untuk pengambilan data,dan proses pengumpulan data dan laporan ke Dinas Kesehatan . Dengan
sistem ini, semoga kami dapat wujudkan dan menjadikan ini PROGRAM UNGGULAN Puskesmas kami guna
mewujudkan Visi dan Misi “ Puskesmas Minasatene Sukses
bermutu dan Professional ” .
”MENGEMBANGKAN
PROGRAM PPWS KIA KARTINI DAN KECAMATAN
SAYANG IBU DAN ANAK ”
PPWS
KIA KARTINI merupakan suatu sistem data penelusuran dan pemantauan wilayah
setempat kesehatan ibu dan anak yang
diterapkan dalam membantu petugas puskesmas
dan Dinas kesehatan Kabupeten/kota dalam menjalankan kegiatan pelayanan
kesehatan puskesmas.dengan pendekatan
teknologi informatika ,aplikasi
ini mampu mengintegrasikan data dari puskesmas kedalam satu basis data ke Dinas Kesehatan
Kabupeten /Kota sehingga jika sistem ini berjalan maka akses dan kontrol
terhadap data kegiatan operasional seluruh puskesmas dalam satu kabupeten/kota
dapat dilakukan dengan lebih mudah ,efektif,dan efisien.
Sistem
data PPWS KIA KARTINI sangat berperan dalam memaksimalkan dan memudahkan
pelayanan kesehatan puskesmas terutama dalam mengidentifikasi WUS, PUS, Register
Ibu hamil, pemeriksaan ANC dan data antenatal Care, data prsalinan ibu , data
bayi baru lahir, data pemeriksaan Post Neonatal Care (PNC) ibu Nifas , data
pemeriksaan Neonatus, data pemeriksaan bayi dan balita, data kematian bayi, kematian
ibu, Laporan pelayanan KIA, grafik pelayanan (Grafik Trend PWS), Laporan Kohort,
laporan dasar, data taksiran persalinan, laporan PWS, Kartu Ibu, menginput data
posyandu.
Dalam
rangka meningkatkan dan menjaga peran serta puskesmas Minasatene sebagai wilayah Kecamatan sayang ibu dan
anak yang diraih di tahun 2010, PPWS KIA kartini befungsi
sebagai arus data informasi pelayanan puskesmas dalam memantau wilayah setempat
kesehatan ibu dan anak terutama di pustu
dan polindes untuk bidan –bidan didesa/kelurahan yang ada diwilayah kerja puskesmas , arus
data ini memudahkan bagi bidan kordinator di puskesmas dalam melihat sejauh
mana perkembangan kesehatan ibu dan anak yang ada di desa / kelurahan puskesmas
minasatene.
Banyak
hal yang dapat dipelajari dari kebehasilan GSI saat itu, yakni adanya komitmen
yang tinggi dari kepala daerah dan jajarannya dengan terbentuknya kelompok
kerja tetap ditingkat kabupaten dan satuan tugas ditingkat kecamatan
maupun desa.
Tersedianya
bantuan biaya bagi ibu yang memerlukan, termasuk terbetuknya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan
tabungan ibu bersalin (Tabulin). Tersedianya bantuan darah bagi ibu hamil yang
memerlukan, termasuk pembentukan sistem
ambulans desa.
Tersedianya
sistem pendataan, pencatatan ,dan pelaporan termasuk pemetaan sasaran risiko
tinggi dan kantong persalinan.selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat
melalui berbagai kegiatan penyuluhan antara lain melalui kampnye suami siaga
dan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui berbagai fasilias kesehatan,
antara lain Puskesmas sakit sayang ibu dan anak srta Bidan di Desa.
Melalui
prinsip-prinsip diatas masing-masing Kel/Des mengembangkan kegiatan sesuai
dengan kondisi dan karakter kel./desa. satu Kelurahan mencoba membuat khotbah
jum’at dengan tema GSI, sehingga dalam waktu ang bersamaan seluruh kaum pria
diseluruh kelurahan mengetahui adanya GSI untuk menurunkan angka kematian ibu. adanya
pengembangan mekanisme pertolongan ibu besalin didesa, yakni apabila ada
ibu akan bersalin , maka lisan atau
penghubung akan menyampaikan ke dukun
bayi ke bidan desa. dengan demikian , kemitraan bidan
berjalan dengan baik.
Peta
sasaran rumah ibu hamil dan bersalin dipasang dengan jelas ,lengkap. serta pembangunan
unit transfusi darah (UTD)
dikabupaten yang belum memiliki unit ini
sangat diperlukan . Adapun investasi dibidang ini adalah Kecamatan sebagai lini terdepan dalam
pelaksanaan GSI dan sebaiknya menjadi
motor dalam pendekatan lintas sektor dan masyarakat .
Disamping
itu, pembinaan dan pemantauan masih harus dilakukan,baik ditingkat
Kabupaten/kota , maupun Kecamatan dan Desa sehingga gerakan ini menjadi milik bersama: milik Kabupaten/kota, Kecamatan , Desa
/Kelurahan dan milik masyarakat.
K
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar